Sebagian warga Tanjung Redeb, Kabupaten Berau dihebohkan oleh beredarnya video mesum yang aktornya salah satu pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Video ini menyebar dari handphone ke handphone, hingga ke komputer dan laptop.
Video mesum berdurasi 13 menit 03 detik yang besar file-nya mencapai 41.575 kilobytes itu, menjadi buah bibir hampir sepekan terakhir. Penyebarannya tak hanya di masyarakat, tapi juga di kalangan mahasiswa dan remaja.
Keterangan yang diperoleh Kaltim Post, pria yang melakukan adegan panas itu dikenal sebagai salah satu kamerawan Berau TV, televisi milik Pemkab Berau. Sejak video mesum ini beredar, pria berinisial MS itu tak lagi terlihat muncul di kantor.
Saat coba dikonfirmasi, telepon genggamnya juga tidak aktif. Begitu juga saat dikirimi pesan pendek, tak ada balasan dari yang bersangkutan. Dikunjungi di kediamannya pun tidak ada di tempat.
Adegan itu diduga sengaja direkam oleh MS menggunakan kamera miniDV. Belum diketahui motif direkamnya adegan tersebut. Dugaan sementara, hanya untuk koleksi pribadi. Namun ternyata video ini tiba-tiba menyebar dengan cepat. Proses konversi file video dari format miniDV ke mp4 diduga dilakukan sendiri oleh MS. Sebagai juru kamera, MS cukup menguasai teknik editing video.
Sementara itu, wanita yang ada di dalam video ini diduga berasal dari Gorontalo. Adegan ini diperkirakan dilakukan di kamar mandi salah satu hotel di Gorontalo. Wanita di dalam video itu, dikabarkan merupakan istri ketiga MS, setelah sebelumnya cerai dari istri pertama dan istri kedua.
Belum diperoleh informasi, apakah adegan itu dilakukan saat sudah menikah atau sebelumnya. Pernikahan juga diduga dilakukan secara siri, karena terganjal aturan kepegawaian.
Rekan-rekan MS, sesama pegawai di lingkungan Pemkab Berau mengaku kaget dan tak percaya kalau video itu dilakukan rekannya sendiri.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Berau Mappasikra Mappaselleng membenarkan jika pria pelaku dalam video itu adalah salah satu bawahannya.
“Yang bersangkutan sudah saya panggil dan sudah mengakui keberadaan video itu,” kata Mappasikra. Namun untuk pemeriksaan selanjutnya, Inspektorat Kabupaten Berau sedang mendalami kasus ini. “Apapun hasil dari pemeriksaannya nanti, akan disikapi oleh Badan Kepegawaian. Kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini sesuai mekanisme dan aturan kepegawaian,” sebut Mappasikra.
Terkait penyebaran video tersebut, Mappasikra menyebutkan, MS mengaku bukan pelaku penyebarannya. “Dia mengaku tidak tahu bagaimana video ini bisa tersebar. Kemungkinan HP (hand phone, Red) milik dia sempat berpindah ke tangan orang lain,” ujar Mappasikra.
Terkait tindak pidana atas kasus tersebut, Mappasikra menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. “Secara internal kepegawaian, prosesnya juga sedang berjalan,” katanya.
Terpisah, Kasubag Humas Polres Berau AKP Marwoto mengaku sudah meneliti video tersebut. Polres Berau akan mendalami kasus ini. Selain untuk melihat motif dibuatnya video ini, juga akan ditelusuri pelaku penyebarannya.
“Kami masih kesulitan memeriksa pelaku, karena saat ini sudah tidak ada di Berau,” katanya. Namun demikian, polisi tetap akan memanggil MS, sebagai pemeran dalam video itu. Begitu juga terkait penyebarannya, akan ditelusuri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Berau Rohaini mengaku khawatir jika video ini juga menyebar di kalangan pelajar. “Apalagi saat ini dalam suasana ujian nasional,” ujar Rohaini.
Meskipun siswa jelas-jelas dilarang membawa handphone ke sekolah, namun tetap saja kemungkinan video itu ditonton kalangan pelajar sangat besar. “Saya harap orangtua ikut mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai mereka menyaksikan video itu,” imbuhnya.
Usai pelaksanaan ujian nasional, Rohaini berjanji akan melakukan razia bekerja sama dengan pihak Polres Berau untuk mengantisipasi penyebaran video ini.
Tuesday, April 26, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment