Akademisi Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, dan ProFauna Indonesia menyatakan serangan jutaan hama ulat bulu di Kabupaten Probolinggo merupakan bukti bahwa keseimbangan alam di daerah itu terganggu.
Oleh karena itu, harus ada perhatian serius dari semua pihak dalam menyeimbangkan alam kembali. Tujuannya agar serangan hama serupa yang lebih besar tidak terjadi di masa mendatang.
Terganggunya keseimbangan alam itu akibat predator ulat bulu, yakni burung liar pemakan serangga, menghilang di Probolinggo. Sehingga terjadi ledakan populasi hama tersebut.
Dosen Jurusan Fisiologi Hewan Unibraw Malang Agung Pramana kepada mediaindonesia.com, Senin (4/4), juga mengatakan terjadinya serangan ulat bulu karena musuh alaminya sudah tidak ada. Kalaupun masih ada, jumlahnya tidak seimbang.
Itu sebabnya terjadi ledakan populasi kupu-kupu dan ulat bulu di daerah setempat. "Serangan ulat bulu di Probolinggo bukti bahwa musuh alami ulat dan kupu-kupu, yaitu burung, sudah tidak ada," katanya.
Ia khawatir setelah ulat bulu disemprot pestisida, muncul serangan baru pada tanaman tahunan yang lain. "Bisa saja ulat bulu menyerang tanaman lainnya setelah daun mangga habis," katanya.
Data Dinas Pertanian Probolinggo menyebutkan hama itu menyerang tanaman mangga di sembilan kecamatan.
Thursday, April 7, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment