Thursday, May 19, 2011

Anak SMP Diperkosa Oknum PNS

Seorang oknum PNS berinisial VTS (27) dituding menggauli seorang remaja SMP.
Ulah bejat warga Kelurahan Jelakombo Kecamatan/Kabupaten Jombang pun dilaporkan ke polisi.

http://jurnalnet.files.wordpress.com/2010/09/smp2x.jpg

"Saat ini kasus terlapor masih ditangangi oleh PPA (perlindungan anak dan perempuan). Dia dilaporkan oleh warga dengan tudingan melakukanperbuatan asusila terhadap anak SMP," kata Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Heru Nurhidayat saat dikonfirmasi, Kamis (19/5/2011).

Informasi yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com dari polisi menyebutkan, kasus itu berawal saat VTS berkenalan dengan korban, sebut saja Dini (15) warga Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, beberapa minggu lalu. Karena sering bertemu, akhirnya keduanya saling jatuh cinta.

Namun sekitar seminggu yang lalu sekitar pukul 19.00 WIB, Dini berpamitan ke ibunya untuk belajar dalam kamar. Setelah lama tak kunjung keluar kamar, sang ibu memanggilnya. Karena tak ada jawaban, ibu Dini langsung mengecek ke kamar, hasilnya ibu Dini mendapati kamarnya kosong.

Ibu Dini yang sangat khawatir karena hingga pukul 22.00 WIB, anaknya tak kunjung datang. Meski sudah berungkali dihubungi, namun handphone Dini tidak aktif. "Dihubungi ibunya beberapa kali handphonenya tidak aktif," imbuh Heru.

Rupanya sekitar pukul 23.00 WIB, Dini pulang dengan wajah murung, ibunya yang sedang marah-marah akhirnya mencerca beberapa pertanyaan. Karena takut, Dini akhirnya mengakui jika dirinya telah dijemput pacarnya menggunakan motor. Bahkan ibu Dini sangat kaget saat dirinya mengaku diajak pergi ke hotel di kawasan Jalan Gatoto Subroto Jombang.

Meski Dini tidak mengakui dirinya dinodai pacarnya, ibunya yang sudah berprasangka buruk akhirnya melaporkan perbuatan pacarnya ke Mapolres Jombang.

"Saat ini kita masih memeriksa terlapor dan korban. Jika benar-benar terbukti melakukan tindak asusila akan dijerat sesuai ketenyuan hukum yang berlaku. Dalam seminggu ini di Jombang ada dua kasus asusila dan masih dalam proses penyidikan," ujar Heru. [source]

No comments:

Post a Comment