Sunday, May 15, 2011

Boking Kamar Dengan Selingkuhan, PNS Digerebek

Wajah Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia) kembali tercoreng. Belum reda kasus dugaan mesum yang dilakukan Hendra (30), oknum PNS Biro Perencanaan Undang-Undang Pemkab Tanggamus, dengan Yunila Sari (26) di kamar kos Jl. Kopi Arabika III, Gedungmeneng, Rajabasa, Bandarlampung, Jumat (13/5), kini muncul kasus serupa.

http://static.inilah.com/data//berita/foto/615751.jpg

Kali ini dilakukan oknum PNS Biro Keuangan Pemprov Lampung M. Aris Fadila (46). Warga Perum Raya, Tanjungsenang, ini digerebek warga setempat bersama anggota Polsekta Persiapan Tanjungsenang atas laporan Desta Zen (42) yang tak lain istri Aris sendiri.

Saat itu, Aris tengah di kamar kos milik Surinah (48) yang berada di Jl. R.A. Basir Gang Kapten Subli RT 06/Lk. 2, Labuhandalam, Tanjungsenang, pukul 23.30 WIB Sabtu (14/5). Ia bersama seorang wanita yang diketahui bernama Lilis Handayani (40).

Ketua RT 06 Suprapto (34) membenarkan adanya penggerebekan atas dugaan perselingkuhan itu. ’’Ya benar, saya mendapat laporan dari Desta Zen yang datang bersama anaknya. Dia mengeluhkan keberadaan suaminya di kamar kos itu. Saya pun menindaklanjuti laporan tersebut dengan melaporkan ke Polsekta Tanjungsenang,” ungkapnya kepada Radar Lampung kemarin.

Sebelum melaporkan ke aparat berwajib, Suprapto bersama puluhan warga mendatangi kamar kos itu, untuk meminta penjelasan menyangkut keberadaan Aris dan Lilis. Beberapa kali kamar kos diketuk, tetapi tidak dibuka.

’’Warga sempat geram Mas. Bahkan muncul dorongan dari warga untuk mendobrak pintu kamar, untung saya cegah hingga situasi tetap kondusif. Karena situasi makin mencekam, saya mengambil kesimpulan untuk melapor ke pihak berwajib,” bebernya.

Selang beberapa saat, sejumlah aparat kepolisian datang dan sempat meminta penjelasan pada dirinya seputar dugaan mesum itu. ’’Setelah saya berikan penjelasan kepada anggota, kami kembali datangi kamar kos itu,” terangnya.

Beberapa kali diketuk pintu kamar, tak ada respons. Tetapi akhirnya dibuka juga. Kondisi ini muncul karena rasa ketakutan dari kedua pasangan itu setelah sempat diancam akan dimassa oleh warga.

Setelah dibuka, sempat terjadi cekcok mulut antara Lilis, Aris, dengan Desta. Tetapi, situasi akhirnya reda setelah kedua pasangan yang diduga mesum itu dilarikan ke Mapolsekta Persiapan Tanjungsenang. ’’Saya dimintai keterangan oleh anggota setempat dengan alasan untuk melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP). Setelah memberikan penjelasan, sekitar pukul 03.00 WIB saya baru bisa pulang,” tutur Suprapto.

Diakuinya, Lilis telah tinggal sekitar dua bulan. Bahkan, Lilis sempat meminta izin kepada dirinya. ’’Ngakunya dia akan tinggal di tempat kos itu bersama suaminya, Aris Fadila. Lilis sempat memberikan identitas atau surat keterangan pindah dari RT 14 Garuntang, Telukbetung Selatan. Dalam keterangan KTP, Lilis dan Aris merupakan warga Garuntang,” ungkapnya.

Namun dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak berwajib, sambung Suprapto, keduanya ternyata tidak memiliki bukti surat nikah. ’’Apakah mereka kawin siri atau kumpul kebo, saya tidak tahu. Tetapi setahu saya dari keterangan keduanya, tak ada surat nikah,” tandas dia.

Sayang, kedua pelaku belum berhasil dikonfirmasi Radar Lampung. Kapolsekta Tanjungsenang AKP Suprayitno meski membenarkan peristiwa itu, terkesan enggan untuk menjelaskannya. ’’Coba tanyakan ke anggota. Saya lagi di lapangan Mas,” kata dia melalui sambungan telepon.

Sementara ketika wartawan koran ini mendatangi mapolsekta setempat dan menanyakan langsung kepada Kepala SPK Aipda Zainal Fanani, tak juga didapat kronologi hasil BAP yang telah dikumpulkan. ’’Wah, bukan saya yang piket semalam, ada anggota lain. Saya tidak tahu. Coba tanya saja Kapolsek,” jawabnya saat ditanya menyangkut kronologis penggerebekan itu.

Diketahui, kasus serupa sebelumnya juga terjadi. Pasangan Hendra dan Yunila Sari didapati tengah berdua-duaan di kamar kosan di Jl. Kopi Arabika III. Padahal, keduanya bukan pasangan suami-istri.

Yunila mengaku warga Lebakbudi, Tanjungkarang Pusat. Dia berstatus mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Bandarlampung. Sementara Hendra adalah seorang PNS. Di hadapan aparat kelurahan, Yunila mengaku sedang sakit. Makanya dia beristirahat di kosan itu. Lantas hubungannya dengan Hendra? Yunila menyatakan Hendra adalah pacarnya. Hendra membenarkan pengakuan Yunila. [source]

No comments:

Post a Comment