Dn (14), gadis malang yang keperawanannya direnggut oleh enam pemuda bergiliran di Lapangan Studio Pemancar RRI, Sukmajaya, Depok, tak henti - hentinya menangis saat dibawa ke kantor polisi.
Dn tak kuat menahan tangis saat berusaha menceritakan kejadian tragis yang menimpanya itu usai dicekoki miras oplosan. Pihak keluarga Dn pun berang dan marah besar saat mengetahui peristiwa tersebut. Serta meminta polisi menindak tegas seluruh pelaku.
"Harus dihukum setimpal, mana ada yang jual keperawanan, itu tak bisa dibeli, harus menebus dosa mereka," ujar paman Dn yang tak mau disebutkan namanya, Kamis (19/05/11).
Salah satu saksi mata yang juga pihak keamanan Studio Pemancar RRI, Endang menuturkan, sejak para pelaku berhasil ditangkap, Dn memang tak henti - hentinya menangis sehingga sulit dimintai keterangan. Dn, kata dia, malam itu memang hendak pergi ke rumah kakaknya di Depok karena ingin meminta uang.
"Dia lagi tak punya uang dan dikasih sama kakaknya, akhirnya ketemu temannya dikenalin sama pria di counter handphone, lalu diajak ke tanah kosong di RRI disangkanya mal, karena dia dari Cibatok, Bogor jadi nggak tahu kalau di RRI tak ada mal," kata Endang.
Para pelaku dipastikan masih berusia remaja dan membawa korban dengan menaiki dua motor jenis bebek warna hitam. Para pelaku juga tinggal di daerah Jalan Majapahit, Sukmajaya, Depok.
Menanggapi kasus tersebut, Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Azhar Nugroho membenarkan kejadian tersebut dan masih terus menyelidiki kasus itu. Korban saat ini tengah menjalani visum di RS Polri Kramat Jati untuk membuktikan insiden tersebut. "Masih kami selidiki dan meminta keterangan sejumlah saksi, sambil menunggu visum dari rumah sakit," tandas Azhar. [source]
Saturday, May 21, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment