Teliti sebelum membeli, begitu saran YLKI. Tapi kalau mau selingkuh, apa juga harus begitu? Nggak tahulah. Yang pasti, gara selingkuh asal tubruk, Suman, 32 (bukan nama sebenarnya) dipermalukan banyak orang. Soalnya, aksi mesumnya tertangkap basah gara-gara WIL-nya bermasalah, punya banyak utang!
Jangan terlalu percaya pada penampilan luar, begitu nasihat kaum bijak. Masalahnya, banyak sekali penampilan itu sekedar etalase untuk promosi diri, sekaligus menutupi kekurangannya. Padahal setelah tahu aslinya, oo…..ternyata jauh meleset dari angan-angan. Abang-abang lambe, nampaknya merangsang tapi memble.
Suman termasuk lelaki yang mudah terjebak penampilan luar. Ketika tertarik pada pandangan pertama terhadap gadis bernama Wiwik (bukan nama sebenarnya), langsung nyosor saja. Tanpa menyelidiki dulu siapa dia, apa lagi bibit bobot dan bebet sebagaimana keyakinannya orang Jawa. Tapi mungkin dia punya pertimbangan lain. Buat apa kriteria semacam itu, toh bukan untuk dipakai permanen, ini kan sekedar iseng-iseng kaum lelaki yang biasa disebut WIL (Wanita Idaman Lain).
Pria petualang ini sebenarnya memang sudah memiliki istri. Tapi namanya lelaki normal, ketemu barang baru kepengin nyocol juga. Dan itulah yang terjadi, demi ketemu Wiwik yang ayu, seksi dan muda, pendulumnya langsung kontak. Ketika mengenalkan diri, dengan ringan mulutnya mengatakan: “Saya masih bujangan kok dik!” Padahal aslinya, bujangan dengkul mlocot.
Tapi sesungguhnya, bagi Wiwik soal Suman ini bujangan atau sudah berkeluarga, baginya tak masalah. Soalnya yang penting baginya, dari aktivitas asmara bersama lelaki ini dia bisa memperoleh konpensasi sejumlah uang, paling tidak untuk membiayai hidupnya. Dan Suman memang lumayan royal, pada WIL baru itu dia selalu nyah-nyoh (suka memberi) kata orang Surabaya.
Demikianlah, setiap ada kesempatan Suman pun menyambangi rumah kos-kosan Wiwik di Jalan Kertajaya, Gubeng. Seperti biasanya, tak mandang siang, tak mandang malam, begitu ketemu ya mesti begituan. Mereka berpacu dalam birahi dengan targetnya masing-masing. Suman memperoleh selingan, Wiwik mendapatkan bantuan keuangan. Orang bilang: simbiosis mutualis, kerjasama yang saling menguntungkan sekaligus mengasyikkan.
Tapi sial kali ini. Di kala keduanya masih dalam kondisi ketanggungan, mendadak pintu kos-kosan diketuk orang berulangkali. Langsung voltase Suman ngedrop dari 240 volt menjadi 110 macam aniem di masa Orde Lama. Karena suara ketukan itu semakin gencar, terpaksa Wiwik – Suman membenahi pakaiannya. Dengan pakaian masih awut-awutan, tuan rumah pun menemui tamunya. Ternyata…., di luar banyak tamu dengan kepentingan nagih utang.
Wiwik pun kaget, tapi lebih kaget lagi para penagih, karena di dalam ditemukan seorang lelaki. Urusan pun jadi memanjang, karena kemudian ada warga yang melapor ke Pak RT, dan kemudian berlanjut ke hamba wet. Maksudnya, siang itu juga Wiwik – Suman dibawa ke Polsek Gubeng. Warga berharap skandal seks dua sejoli itu diproses secara hukum, dan Wiwik bisa membayar utangnya segera.
Harapan tinggalah harapan. Sebagai kasus perdata, Wiwik tak bisa dituntut karena masih sanggup membayar utang-utangnya yang berjumlah Rp 2 juta. Soal aksi mesum, pihak istri Suman ternyata memberi maaf kelakuan suami, dalam arti akan diselesaikan secara kekeluargaan saja. Walhasil, Wiwik dan Suman siang itu bisa melenggang pulang dengan tenang.
Tapi lihat saja, di rumah palang pintu sudah menunggu. [source]
Wednesday, May 18, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment