Ratusan pekerja seks komersial (PSK) beserta germo mereka melakukan aksi demo di dekat sebuah distrik lampu merah di Seoul untuk memprotes tindakan keras polisi di rumah bordil.
Sumber Associated Press melaporkan, sekitar 400 orang, kebanyakan wanita mengenakan topi baseball, masker dan kacamata, melakukan aksi unjuk rasa selama sekitar empat jam.
Sekitar 20 pengunjuk rasa lalu menyirami pakaian dan tubuh mereka dengan cairan yang mudah terbakar untuk melakukan upaya membakar diri, tetapi para demonstran lain berhasil mencegah mereka. Beberapa wanita kemudian duduk di jalan sambil menangis dan berteriak, sementara pengunjuk rasa lainnya menghibur mereka.
Sejumlah bentrokan kecil terjadi antara para demonstran dan polisi setelah usai demo, namun tidak ada yang terluka serius.
Prostitusi adalah sesuatu yang ilegal di Korea Selatan, namun usaha tersebut tetap marak dan berkembang walaupun pemerintah berulangkali melakukan penindakan.
Aksi demo dilakukan para PSK beserta mucikari mereka, setelah para pejabat mulai menempatkan mobil polisi di dekat rumah bordil untuk mengusir para pelanggan atau hidung belang yang ingin bertransaksi seks.
Para pekerja seks menuduh sebuah department store di dekat lokasi pelacuran sebagai pihak yang mendorong polisi untuk mengambil tindakan tersebut. Namun kepolisian menolak klaim itu.
Sebagai bagian dari protes mereka, sekelompok pelacur pada hari Minggu mencoba untuk membeli barang-barang mahal di departemen store itu dengan menggunakan koin saja. Ketika ditolak, mereka menempatkan tumpukan besar koin di lantai department store itu. [source]
Wednesday, May 18, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment